"Proposal PKL 1 Penyuluhan"
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN I
PENYULUH
PETERNAKAN DI DESA PADASUKA KECAMATAN WARUNG GUNUNG KABUPATEN LEBAK PROVINSI
BANTEN
EEP SAEPUDIN
NIRM
04 2 14 0573

JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2015
Nama
|
:
|
Eep Saepudin
|
NIRM
|
:
|
04 2 14 0573
|
Jurusan
|
:
|
Penyuluhan Peternakan
|
Judul Proposal
|
:
|
Praktik Kerja lapangan (PKL) I
Penyuluhan Pertanian di Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak
Provinsi Banten
|
Disetujui
Pembimbing I
|
Pembimbing II
|
Supriyanto Supangat, M.Si
NIP 19570227 197803 1 002
|
Reni Suryanti, S.Pt, M.Si
NIP 19770403 200604 2 002
|
Diketahui
Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan
Alan Sugandi,
S.Pt, M.Si
NIP
19580808 198303 1 001
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, Proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL) I dengan Judul “Praktek Kerja Lapangan Penyuluh
Pertanian di Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak Provinsi
Banten” dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Proposal
ini penulis buat untuk kelengkapan dari kegiatan praktik yang diselenggarakan
oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor sebagai salah satu
program pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
untuk menghasilkan aparat yang tangguh, khususnya di bidang pertanian.
Dalam
penulisan proposal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Ir. Nazaruddin, MM,
selaku Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
2.
Bapak Alan Sugandi, S.Pt,
M.Si, selaku Ketua Jurusan Penyuluhan
Peternakan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
3.
Bapak Supriyanto
Supangat, M.Si selaku
Pembimbing I
4.
Ibu Reni Suryanti, S.Pt,
M.Si selaku Pembimbing II
5.
Serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penulis
menyadari, penulisan proposal ini jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan apabila terdapat hal-hal
yang semestinya diperbaiki. Semoga Proposal Praktik ini dapat bermanfaat
umumnya bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.
Bogor, Mei 2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan ........................................................................................................ 2
Manfaat
....................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA
Petani dan Kelompoktani ............................................................................ 3
Penyuluhan Pertanian...................................................................................
4
Programa Penyuluhan Pertanian Desa ........................................................ 5
Instrumen Identifikasi Potensi Wilayah
Tingkat Desa ............................... 7
Media Penyuluhan Pertanian dalam
Bentuk Media Grafis.......................... 10
Metode Penyuluhan Pertanian .................................................................... 11
RENCANA
KEGIATAN
Waktu dan Tempat ...................................................................................... 12
Sasaran ........................................................................................................ 12
Materi Kegiatan .......................................................................................... 12
a. Memandu
Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa............. 12
b. Menetapkan
dan Menyusun Materi Penyuluhan Berdasarkan
Identifikasi
Potensi Masalah Desa......................................................... 13
c. Menetapkan
dan Menyusun Media Grafis Penyuluhan Berdasarkan
Materi
Penyuluhan................................................................................. 13
d. Menetapkan
dan Menerapkan Metode Penyuluhan Pertanian............... 13
e. Melaksanakan
Penyuluhan Pertanian..................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyuluhan pertanian adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Setneg, 2006). Adapun tugas pokok
Penyuluh Pertanian yang tertera dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: PER/02/MENPAN/2/2008 adalah melakukan kegiatan persiapan
penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian evaluasi dan pelaporan,
serta pengembangan penyuluhan pertanian
(Kementan, 2008).
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Bogor (STPP) merupakan salah satu Perguruan
Tinggi Kedinasan yang berada di bawah Kementrian Pertanian yang
menyelenggarakan pendidikan bagi penyuluh dan calon penyuluh Pertanian. Tugas
STPP Bogor adalah menyelenggarakan pendidikan di bidang penyuluhan pertanian
dan penyuluhan peternakan, serta pendidikan dan pelatihan fungsional rumpun
ilmu hayat pertanian bagi alumni STPP Bogor.
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan salah satu program STPP Bogor
yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa.
PKL bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung
pelaksanaan sistem penyuluhan dimasyarakat. Kegiatan yang dilakukan selama PKL
yaitu mahasiswa magang pada penyuluh
senior dalam melaksanakan tugas-tugas penyuluhan.
PKL dilaksanakan pada
setiap akhir semester genap yaitu pada Semester II (PKL I) , Semeter IV (PKL
II), Semester VI (PKL III). Dengan adanya kegiatan PKL mahasiswa dapat
mengaplikasikan secara langsung materi penyuluhan yang telah dipelajari. Salah
satu materi yang harus dilaksanakan pada PKL 1 yaitu memandu penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat desa dengan
melihat hasil Identifikasi masalah dan potensi desa
serta elemen – elemen yang lain.
Identifikasi masalah dan potensi desa
adalah cara untuk memahami dan menilai masalah pembangunan dan kondisi desa.
Metode untuk memahami secara partisipatif kondisi pedesaan dan masalah
pembangunan pertanian serta upaya antisipasi yang dibutuhkan, dengan
memperhitungkan kendala dan seluruh potensi sumber daya yang tersedia. PRA
(Participatory Rural Appraisal) merupakan suatu metode dalam menggali informasi
dengan melibatkan sumber informasi (masyarakat tani) secara aktif. PRA sangat
penting dilakukan sebelum suatu progam dilaksanakan, supaya program tersebut
sesuai dengan wilayah dan harapan masyarakat tani.
Tujuan
Tujuan
PKL I adalah mahasiswa magang dalam :
a.
Memandu Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Desa
b.
Menetapkan dan menyusun
materi penyuluhan berdasarkan
hasil identifikasi potensi wilayah desa
c.
Menetapkan dan menyusun
media grafis penyuluhan berdasarkan materi penyuluhan
d.
Menetapkan dan menerapkan metode penyuluhan
e.
Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian
Manfaat
Manfaat PKL I adalah mahasiswa
dapat mempelajari dan memahami secara langsung di lapangan dalam :
a.
Memandu Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Desa
b.
Menetapkan dan menyusun
materi penyuluhan berdasarkan
hasil identifikasi potensi wilayah desa
c.
Menetapkan dan menyusun
media grafis penyuluhan berdasarkan materi penyuluhan
d.
Menetapkan dan menerapkan metode penyuluhan
e.
Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian
TINJAUAN
PUSTAKA
Petani dan Kelompok Tani
Departemen Pertanian (Deptan) tahun 2007 menyatakan bahwa petani adalah orang-orang yang sebagian atau seluruh kehidupannya
tergantung kepada hasil-hasil pertanian atau peternakan yang diusahakan sebagai
mata pencaharian utama, kemudian petani-petani tersebut
bergabung dalam suatu wadah yang disebut kelompoktani.
Badan Penyuluhan Sumber Daya Manusia
Pertanian (BPSDMP) tahun 2003 menyatakan bahwa kelompoktani adalah kumpulan petani, peternak, pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Sedangkan kontaktani adalah ketua atau mantan ketua kelompok yang
masih aktif sebagai anggota kelompok dan diakui kepemimpinannya dalam
menggerakkan anggota/petani untuk mengembangkan usaha.
BPSDMP
(2003) menyatakan bahwa kelas kemampuan kelompok tani ditetapkan berdasarkan
nilai yang dicapai oleh masing-masing kelompok untuk lima tolak ukur/jurus
kemampuan kelompok dengan kriteria nilai dari 0-1000.
Berdasarkan
nilai tingkat kemampuan tersebut, masing-masing kelompok tani ditetapkan
kelasnya dengan ketentuan sebagai berikut: (a) Kelas
Pemula, merupakan kelas terbawah dan terendah dengan mempunyai nilai
0 sampai dengan 250, (b) Kelas Lanjut, merupakan kelas yang
lebih tinggi dari kelas pemula dimana kelompok tani sudah melakukan kegiatan
perencanaan meskipun masih terbatas, dengan mempunyai nilai 251 sampai
dengan 500, (c) Kelas Madya, merupakan kelas
berikutnya setelah kelas lanjut dimana kemampuan kelompok tani-nelayan lebih tingggi
dari kelas lanjut yaitu dengan nilai 501 sampai dengan 750, (d) Kelas
Utama, merupakan kelas kemampuan kelompok yang tertinggi, dimana
kelompok tani-nelayan sudah berjalan dengan sendirinya atas dasar prakarsa dan
swadaya sendiri. Nilai kemampuan diatas 750.
Penyuluhan Pertanian
BPSDMP (2005) menyatakan bahwa Penyuluhan pertanian adalah pemberdayaan petani dengan
sistem pendidikan non formal dibidang pertanian agar memiliki kompetensi
dibidang ilmu teknologi, wirausaha, manajerial, bekerja dalam tim,
berorganisasi, bermitra usaha, dan memiliki integritas moral yang tinggi
sebagai pengusaha pertanian.
Ditambahkan oleh Ibrahim, et
al (2003), penyuluhan pertanian merupakan sistem pendidikan non formal yang
berupaya memberdayakan petani untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya,
sehingga dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Pembangunan
pertanian merupakan proses pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan sosial ke arah
yang lebih baik.
Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan (SP3K) bahwa penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian adalah bagian dari
sistem pembangunan nasional yang merupakan sistem pendidikan diluar sekolah
(pendidikan non formal) bagi petani beserta keluarganya dan anggota masyarakat
lainnya yang terlibat dalam pembangunan pertanian, dengan demikian penyuluhan
pertanian menjadi suatu upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna
membantu petani beserta keluarganya agar dapat berkembang menjadi dinamis serta
mampu untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya dengan kekuatan sendiri
dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri.
Programa Penyuluhan Pertanian Desa
Programa penyuluhan
pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan
arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa
penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun
berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan
dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan
penyuluhan (Kementan, 2009).
Programa penyuluhan
terdiri atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja lapangan,
programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota, programa
penyuluhan provinsi, dan programa penyuluhan nasional (Setneg, 2006).
Adapun proses penyusunan programa
penyuluhan yang tertera dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
25/Permentan/OT.140/5/2009, yaitu terdiri atas kegiatan- kegiatan sebagai
berikut:
1.
Penyuluh pertanian yang bertugas di desa/kelurahan
memfasilitasi proses penyusunan programa penyuluhan pertanian tingkat
desa/kelurahan.
2.
Apabila di satu desa belum ada penyuluh yang
ditugaskan, maka penyusunan programa penyuluhan pertanian di desa/kelurahan
tersebut difasilitasi oleh penyuluh pertanian yang wilayah kerjanya meliputi
desa/ kelurahan.
3.
Penyusunan programa desa/kelurahan dimulai dengan
penggalian data dan informasi mengenai potensi desa, monografi desa, jenis
komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitasnya, keberadaan Kelompok Tani
(POKTAN)/Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), keberadaan kelembagaan agribisnis
desa, masalah- masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan pelaku usaha.
Penggalian data dan informasi ini dilakukan bersama-sama dengan tokoh dan
anggota masyarakat guna menjaring kebutuhan nyata, harapan dan aspirasi pelaku
utama dan pelaku usaha, antara lain dengan menggunakan metode dan instrumen
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau teknik identifikasi keadaan wilayah
lainnya.
4.
Hasil penggalian data informasi tersebut merupakan
masukan untuk menyusun rencana kegiatan poktan/ gapoktan dalam setahun yang
mencerminkan upaya perbaikan produktivitas usaha di tingkat kelompoktani/
gabungan kelompoktani (Rencana Definitif Kelompok/ RDK), yang dilengkapi dengan
rincian kebutuhan sarana produksi/usaha yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
rencana tersebut (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok/RDKK). Hal ini sekaligus
dimaksudkan guna memudahkan penyuluh dalam merekapitulasi kebutuhan sarana
produksi dan mengupayakan pemenuhannya secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat
kualitas, tepat sasaran, tepat harga.
5.
Selanjutnya hasil rekapitulasi RDK dan RDKK seluruh
poktan/gapoktan di desa akan disintesakan dengan kegiatan-kegiatan
dinas/instansi lingkup pertanian yang dialokasikan di desa tersebut.
6.
Sintesa kegiatan POKTAN/GAPOKTAN di tingkat desa
dengan kegiatan-kegiatan dinas/instansi lingkup pertanian di desa, sesuai
dengan tahapan proses, dilakukan melalui serangkaian pertemuan-pertemuan yang
dimotori oleh para penyuluh pertanian di desa/ kelurahan dan dihadiri kepala
desa, pengurus kelembagaan pelaku usaha, penyuluh swasta dan penyuluh swadaya
yang bertugas di desa.
7.
Programa Penyuluhan Pertanian Desa/Kelurahan yang
sudah final ditandatangani oleh para penyusun (perwakilan pelaku utama dan
pelaku usaha serta penyuluh pertanian), kemudian ditandatangani oleh kepala
desa/kelurahan, sebagai tanda mengetahui.
8.
Programa Penyuluhan Pertanian Desa/Kelurahan
diharapkan telah selesai disusun paling lambat bulan September tahun berjalan,
untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya.
9.
Programa Penyuluhan Pertanian Desa/Kelurahan yang
sudah final disampaikan kepada Balai Penyuluhan di kecamatan sebagai bahan
penyusunan programa penyuluhan pertanian kecamatan, dan untuk disampaikan di
dalam Forum Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa) sebagai
bahan penyusunan perencanaan pembangunan desa.
Identifikasi Potensi Wilayah Tingkat
Desa
Identifikasi wilayah adalah alat yang
digunakan untuk melakukan kajian desa, biasanya berupa gambar atau data dan
informasi yang digunakan sebagai alat belajar masyarakat tentang keadaan
wilayah dan lingkungannya sendiri. Untuk itu perlu diterapkan metode Partisipatory Rural Appraisal (PRA) yang
merupakan suatu pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan bottom- up (STPP Bogor. 2011).
Partisipatory Rurral Appraisal
(PRA) merupakan teknik penilaian, pengkajian atau penelitian desa secara
partisipatif. PRA juga merupakan metode pemberdayaan untuk membangun menumbuh
kembangkan kemampuan atau kekuataan petani terhadap peranannya, keahliannya,
dan terhadap sumberdaya (Departemen Pertanian. 2007). Berikut ini 11 instrumen
PRA yang diterapkaan dalam menggali potensi wilayah dan kemampuan petani
sehingga terbentuk pola programa penyuluhan yang partisipatip.
Bagi penyuluh data hasil identifikasi
potensi ini berguna untuk merancang kegiatan. Bagi pihak lain data hasil
identifikasi berguna untuk merai peluang – peluang yang terkandung pada setiap
wilayah tersebut.
Identifikasi wilayah di lakukan
dengan pendekatan partisipatif menggunakan teknik PRA ( Participatory Rural Appraisal ).
Instrument PRA yang digunakan antara lain sebagai berikut :
1.
Peta Potensi Desa (Peta
Sumberdaya)
Memuat
peta potensi fisik dari wilayah desa atau kecamatan yang menjadi lokasi
pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Peta
potensi ini memuat seluruh potensi yang dimiliki; baik potensi SDA,SDM, dan
potensi lainnya. Peta ini harus mewakili
keadaan sesungguhnya dan mewakili kondisi permasalahan yang dihadapi.
2.
Bagan Transek
Bagan
transek adalah teknik penelusuran wilayah desa untuk melakukan pengamatan
langsung secara cermat(observasi) terhadap lingkungan dan sumberdaya (alam,
buatan) masyarakat dengan cara berjalanmenelusuri wilayah/desa mengikuti suatu
lintasan tertentu yang disepakati. Jalur lintasan (garislurus, zigzagdll)
mewakili setiap sistem usahatani yang ada ataupun lokasi-lokasi penting
yangdianggap perlu. Hasil pengamatan dan lintasan dituangkan dalam bentuk
gambar irisan mukabumi sebagai bahan diskusi lebih lanjut.
Informasi
yang dikaji adalah Vegetasi alam, keanekaragaman hayati, jenis tanah, kesuburan
tanah, ketinggian tempat, lahankritis, lahan tidur, sumber air, kualitas air
untuk irigasi, penggunaan lahan, pola usahatani,komoditi unggulan,
teknik-teknik pertanian, penggunaan teknologi tepat guna, produktivitas,hama
penyakit dan pengendaliannya, pengolahan hasil usahatani, pentingnya jenis
usahapertanian dan non pertanian, hasil hutan, cara pengambilan hasil hutan,
cara pengambilan hasildan perburuan, kesejahteraan masyarakat, fasilitas
pendukung, kondisi prasarana antar desa,perumahan, irigasi, lokasi pasar, dll.
3.
Kalender Musiman
Kalender
musim adalah kegiatan yang membahas keadaaan yang terjadi berulang-ulang dalam satu kurun waktu tertentu
(musiman/tahunan) dalam kehidupan masyarakat pada suatu wilayah/desa. Keadaan
tersebut digambarkan dalam bentuk suatu bagan kalender musim.
4.
Kalender Harian
Menggambarkan
aktivitas harian dari seluruh petani yang ada di daerah tersebut. Dibuat
selengkap mungkin dengan memuat seluruh jenis aktivitas dan urutan waktu yang
dilaksanakan secara harian. Kalender ini dibuat dengan diagram lingkaran.
5.
Diagram Venn
Bagan
Kelembagaan (diagram Venn) adalah teknik untuk memfasilitasi pemahaman/kajian besarnya manfaat,
pengaruh dan dekatnya hubungan suatu lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga non
pemerintah dengan masyarakat di suatu wilayah. Informasi yang dikaji adalah :
Fungsi, kegiatan-kegiatan, dan manfaat bagi kehidupan masyarakat dari lembaga,
kelompok formal,
maupun informal serta individu yang ada di wilayah/desa), misalnya peluang
pasar,fasilitas pendukung (kredit, saprodi, pendidikan, informasi pertanian,
partisipasi anggota masyarakat
baik laki-laki maupun perempuan, dalam mengelola sumberdaya alam,
manusia,maupun buatan.
6.
Wawancara Semi
Terstruktur
Teknik
wawancara kepada keluarga petani merupakan teknik PRA yang digunakan untuk
mengkaji sejumlah topik informasi mengenai aspek-aspek kehidupan keluarga
petani, yang disusun dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini sifatnya
semi terbuka karena hanya merupakan bahan acuan wawancara, yang dapat dirubah
dan disesuaikan dengan proses diskusi untuk mencapai tujuan kajian.
Wawancara
semi terstruktur terdiri dari wawancara individu, keluarga dan kelompok.
Wawancara individu dilakukan untuk kajian terhadap sumber informasi yang
dianggap mempunyai sumber informasi khusus dengan sasaran tokoh masyarakat,
sesepuh dan RT/RW. Wawancara keluarga petani dilakukan untuk mengkaji berbagai
aspek kehidupan keluarga petani dan hasilnya disebut profil Keluarga Petani,
yang disebut keluarga adalah keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Sedangkan wawancara kelompok dilakukan untuk membahas sejumlah topik
informasi yang telah ditetapkan didalam pedoman wawancara tetapi dibahas dan
didiskusikan dalam kelompok.
7.
Diagram Alir
Menggambarkan
alur suatu sistem tertentu misalnya alur produksi pertanian, pemasaran, sistem
pengelolaan usaha, teknologi lokal.
8.
Alur Sejarah
Mendeskripsikan
secara singkat kronologis daerah tersebut dari tinjauan historis. Menceritakan
asal usul dan sejarah daerah serta perkembangan masyarakatnya.
9.
Peta Mobilitas
Diketahuinya
gambaran kelompok masyarakat dalam hubungannya dengan pihak lain di luar
lingkungannya. Informasi yang diperoleh antara lain lokasi, jarak, frekuensi
perjalanan, pelaku kegiatan (laki-laki/perempuan), alat, biaya transportasi dan
lain-lain.
10.
Bagan Kecenderungan dan
perubahan
Adalah
teknik yang dapat menggambarkan perubahan-perubahan berbagai keadaan,
kejadian,serta kegiatan-kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Perubahan yang
diamati dapat berartibertambah, tetap, atau berkurang. Kita bisa mendapatkan
gambaran adanya kecenderunganumum perubahan yang akan berlanjut di masa datang.
11.
Diagram peringkat
Menjelaskan skala prioritas dari
permasalahan usaha tani yang dihadapi lengkap
dengan alternatif solusi yang akan dilaksanakan. Bagan ini dibuat secara
tabulasi.
Media Penyuluhan
Media
penyuluhan adalah bahan atau permasalahan yang akan disuluhkan kepada pelaku
utama dengan menggunakan metode. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 52 Tahun
2009 Tentang Metode Penyuluhan Pertanian menyebutkan Metode penyuluhan pertanian adalah
cara/teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku
utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Permentan, 2009).
Media grafis
adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata – kata, kalimat, angka –
angka, dan simbol/gambar. Grafis biasa digunakan untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide dan mengilustrasikan fakta – fakta sehingga menarik dan
diingat orang. Pemilihan media dalam penyuluhan
pertanian sebagai salah satu penentu yang harus sesuai dengan materi
penyuluhan. Bentuk media bisa berupa brosur, folder, leaflet, dan lainnya.
Penyampaian materi dengan menggunakan media pun tidak lepas dari sasaran.
Penyajian / pembagian brosur, folder, leaflet dan yang lainnya kepada peserta
dapat dilakukan saat pemberian materi penyuluhan dengan metode ceramah.
Metode Penyuluhan
Pertanian
Metode penyuluhan pertanian adalah
cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada
pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Permentan, 2009).
Tujuan pemilihan metode penyuluhan
pertanian adalah agar penyuluhan pertanian dapat menetapkan suatu metode atau
kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna, dan juga agar kegiatan
penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat
berdayaguna dan berhasilguna. Prinsip – prinsip metode dan teknik penyuluhan
pertanian adalah :
1.
Pengembangan untuk berfikir kreatif
2.
Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan
penerima manfaat
3.
Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya
4.
Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima
manfaat
5.
Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.
RENCANA KEGIATAN
Waktu dan Tempat
Praktik
Kerja Lapangan (PKL) I akan dilaksanakan selama 3 bulan mulai pertengahan Mei sampai dengan Agustus 2015(Lampiran 1). Pelaksanaannya di Desa
Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Sasaran Kegiatan
Sasaran
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I ini adalah pelaku utama yaitu petani, pekebun,
peternak, beserta keluarganya baik individu maupun
kelompok. Dan pelaku usaha serta kelompoktani/gabungan kelompoktani di Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung
Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Materi Kegiatan
Memandu Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa
Kegiatan memandu
penyusunan Programa Penyuluhan Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten
yang akan dilaksanakan Pada minggu ke
empat Mei 2015. Dilakukan dengan membuat matrik rekapitulasi dengan instrumen
PRA dan melakukan wawancara semi terstruktur untuk mendapatkan informasi
tentang identitas petani, komoditas unggulan serta masalah/penyebab terhadap
komoditas tersebut. Dan selanjutnya membuat perangkingan dari komoditas dan
masalah.
Sasaran rencana kegiatan adalah pelaku utama dan penentu
kebijakan di Desa Padasuka Penyusunan programa penyuluhan desa bertujuan
sebagai bahan penyusunan programa penyuluh pertanian kecamatan yang akan
disampaikan didalam forum Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa), dan untuk memudahkan penyuluh dalam melakukan perencanaan pembangunan
desa.
Adapun langkah kerjanya
adalah 1) membuat RKK 2) meninjau RKK 3)menyusun programa (dua komoditi)
Menetapkan dan Menyusun Materi
Penyuluhan Berdasarkan Hasil Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) Desa
Penyusunan materi penyuluhan
berdasarkan IPW di Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak
direncanakan pada minggu ke tiga dan
minggu ke empat Juni 2015. Kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan skala prioritas
permasalahan (impact point) di desa tersebut dan hasil dari kegiatan ini akan
dijadikan sebagai materi yang akan disuluhkan dan menentukan media yang harus
digunakan dalam penyuluhan berdasarkan materi penyuluhan pertanian tersebut.
Dalam menyusun IPW diperlukan data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber –
sumber asli yaitu petani. Sumber asli itu adalah sumber pertama dimana data
tersebut diperoleh dan data sekunder diperoleh dari monografi desa / kecamatan/
BPP dan atau dari sumber – sumber lain yang relevan.
Menetapakan dan Menyusun
Media Grafis Penyuluhan Berdasarkan Materi Penyuluhan
Penyusunan Materi Penyuluhan dalam
Bentuk Grafis direncanakan di Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak pada minggu ke satu dan minggu ke dua Juli 2015. Kegiatan yang dilakukan yaitu
memilih media grafis yang ada kemudian membuat media sesuai dengan materi
penyuluhan pertanian.
Sasarannya adalah petani, peternak,
kelompoktani dan masyarakat. Tujuannya untuk memudahkan penyuluh dalam
melaksanakan penyuluhan yang sudah terstruktur dan tersusun dalam sebuah media
poster atau peta singkap dengan materi penyuluhan ditentukan melalui prioritas
masalah di desa tersebut.
Menetapkan dan
Menerapkan Metode Penyuluhan
Menetapkan metode penyuluhan direncanakan pada minggu pertama setiap bulannya. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih dan menerapkan
metode penyuluhan pertanian berdasarkan materi, tujuan penyuluhan dan kondisi
sasaran. Sedangkan untuk menerapkan metode penyuluhan
di laksanakan ketika proses penyuluhan berlangsung yaitu pada minggu ke dua
setiap bulannya.
Melaksanakan Kegiatan
Penyuluhan Pertanian
Kegiatan penyuluhan direncanakan
pada minggu ke dua setiap bulannya. Kegiatan penyuluhan
pertanian ini akan dilaksanakan di kelompoktani/gabungan kelompoktani yang ada di Desa
Padasuka Kecamatan Warung Gunung Kabupaten Lebak. Kegiatan yang dilakukan yaitu
memberikan materi penyuluhan kepada kelompoktani sebanyak tiga kali pertemuan dengan menerapkan media dan metode
penyuluhan pertanian yang sudah dipersiapkan.
Tahap – tahap pelaksanaan kegiatan
penyuluhan pertanian tersebut adalah :
1. Melakukan
persiapakan penyuluhan pertanian berupa Lembar Persiapan Menyuluh (LPM),
sinopsis, media yang digunakan dalam menyuluh/alat peraga.
2. Melakukan koordinasi dengan petugas penyuluh, tokoh masyarakat dan ketua kelompoktani.
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
[BPSDM]. Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 2003. Pedoman Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Departemen Pertanian.
[BPSDM]. Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. 2005. Pedoman Penyelenggaraan
Penyuluhan Pertanian dalam Era Otonomi Daerah . Jakarta: Departemen Pertanian.
[Deptan]. Departemen
Pertanian. 2006. Undang-Undang No.16
Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta: Departemen Pertanian.
[Deptan]. Departemen
Pertanian. 2007. Peraturam Mentri Pertanian Nomor273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang Pedoman
penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan gabungan kelompoktani. Jakarta:
Departemen Pertanian.
[Deptan]. Departemen
Pertanian. 2009. Peraturam Menteri Pertanian Nomor25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang
Pedoman penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.. Jakarta: Departemen
Pertanian.
Ibrahim. J.T, Sudiyono A
dan Harpowo. 2003. Komunikasi dan
Penyuluhan Pertanian. Malang: Bayu Media Publishing.
Lampiran
1
Jadwal
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1
Adapun rencana
jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi praktik yaitu :
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||||
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Memandu penyusunan Programa Penyuluhan Desa
|
||||||||||||||||
2
|
Menetapkan dan menyusun materi penyuluhan
berdasarkan IPW desa
|
||||||||||||||||
3
|
Menetapkan media grafis penyuluhan berdasarkan materi penyuluhan
|
||||||||||||||||
4
|
Menetapkan dan menerapkan metode penyuluhan
|
||||||||||||||||
5
|
Melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian
|
Lampiran 2
JURNAL HARIAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN (PKL) I
JURUSAN PENYULUH
PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN
PERTANIAN BOGOR

Nama :
Eep Saepudin
NIRM : 04 2 14 0573
Semester :
II (Dua)
Lokasi PKL : Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung
Lokasi PKL : Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung
Kabupaten Lebak Provinsi
Banten
NO
|
Hari//Tanggal
|
Kegiatan
|
Paraf Ketua Kelompok tani
|
Paraf Penyuluh Pertanian
(Pembimbing Ekstenal)
|
Keterangan
|
Lampiran 3
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL) I
JURUSAN PENYULUH
PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN
PERTANIAN BOGOR

Nama :
Eep Saepudin
NIRM : 04 2 14 0573
Semester :
II (Dua)
Lokasi PKL : Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung
Lokasi PKL : Desa Padasuka Kecamatan Warung Gunung
Kabupaten Lebak Provinsi
Banten
Pembimbing : 1. Supriyanto Supangat, M.Si
2. Reni Suryanti, S.Pt,
M.Si
Pembimbing External
: Udin
NO
|
TANGGAL
|
KOREKSI PEMBIMBING
|
PARAF PEMBIMBING
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar